Wednesday 20 April 2016

TUHAN, KENAPA CINTA JATUH DI TEMPAT SALAH?

Sahabatku, Nian Dev Pow pernah bilang padaku, seandainya saja Sam Pek dan Ing Tay, atau Romeo and Juliet tidak memilih kematian ketika mengalami rintangan dalam percintaan, mungkin mereka akan berbahagia karena telah menemukan cinta lain yang lebih berarti dan beranak pinak, dan kisah cinta mereka akan terlupakan begitu saja. Aku berdebat dengannya dengan sengit. Secara kebetulan dia adalah orang yang tak lancar percintaannya, sehingga dengan mudah aku merobohkannya. Tapi benarkah pendapat sahabatku itu?

Mungkin saja dia benar. Takdir berbicara. Tapi andaikan mereka terus bertahan hidup. kenangan akan cinta itu akan terus mengikutinya. Dan setiap cinta lain yang datang tak lagi seindah cinta impiannya. tapi cinta baru itu dijalaninya karena suatu kebutuhan, baik itu biologis, psikis, maupun psicho - social, dan agama (Islam). Semuanya tampak normal. Tapi siapa yang tahu apa yang mereka pikirkan di malam-malam sepinya, dengan siapa mereka mencinta di dalam khayalnya. Perih.

FAKTA KEHIDUPAN

Aku mengenal seorang lelaki yang ditinggal mati istri pertamanya, ia selalu mengatakan padaku sebagai cinta pertamanya. Ia tak pernah menyia-nyiakan setiap kesempatan untuk menatap atau menegur wanita-wanita yang ditemuinya, padahal dia telah memiliki istri, anak, dan bahkan cucu. Menurutnya itu tak sanggup menggantikan yang sudah pergi. Aku sering memikirkan dia. Kenapa ia harus menjalin hubungan baru, jika tak bisa lupa, kenapa harus memutuskan dengan orang baru jika tak bisa menggantikan yang lama?

Takut disebut tak laku? Takut disebut jomblo? Takut menghadapi hidup sendiri? Dan segala macam ketakutan lain?

Hal yang seringkali tak terpikirkan adalah perasaan pasangan baru yang mencintai dengan sepenuh jiwa, padahal... sesungguhnya ia tak berarti apa-apa selain sebagai pelengkap saja.

TUHAN, AKU BERTANYA

Seringkali aku bertanya kenapa ini terjadi. Aku bertanya kepada Tuhan, kenapa cinta tidak jatuh pada tempat yang tepat? Sehingga mereka dapat hidup bersama dengan indah hingga ajal menjelang. Sehingga tak perlu ada cinta baru yang datang hanya sebagai pelengkap dan tersakiti, kemudian terus berharap suatu ketika akan dicintai dengan sepenuh hati, terus berharap suatu ketika menjadi seseorang yang spesial,  terus berharap suatu ketika dirindukan, terus berharap suatu ketika akan mendapatkan sekuntum bunga tanda cinta, terus berharap suatu ketika merasakan sebuah tatapan lembut, pelukan dan ciuman hangat sang Kekasih tanpa ada orang bersembunyi di relung hati kekasihnya, di antara dirinya dan yang di pujanya. Bahagia menjelang.

Aku menghela nafas dalam. Air mata telah lama berderai. Aku membiarkan saja. Kepedihan ini menyelimuti hatiku. Sepotong doa terselip untuk meringankan risauku.

Ya Muqollibal Qulub...
Wahai Yang Maha Pembolak-balik hati...
Kau yang memberi rasa pada mereka...
Selaraskan cinta mereka...
Dan izinkan mereka saling mencinta...
Dengan sesungguhnya cinta...
Tak perduli apa yang pernah terjadi pada mereka sebelumnya...
Bimbinglah mereka...
Agar cinta mereka dapat kekal abadi...
AAmiin....




No comments:

Post a Comment